Kimia umum yang erat kaitannya dengan kimia pangan adalah kimia organik, kimia fisik, dan kimia anorganik.
Kimia Organik
Pembahasan
kimia organik mencakup senyawa-senyawa yang dapat dibentuk oleh atom
karbon. Pengetahuan dasar yang diperlukan adalah pengetahuan ikatan
kovalen yang dapat dibentuk oleh atom-atom karbon. Setiap atom karbon
membentuk empat ikatan kovalen dengan atom-atom lainnya untuk menuju
struktur stabil oktat.
Senyawa
organik merupakan senyawa yang jenis dan jumlahnya sangat banyak. Rantai
senyawa organik dasar yang dapat dibentuk oleh atom karbon disebut
rantai hidrokarbon. Rantai hidrokarbon dapat disusun oleh satu, dua,
tiga, dan seterusnya atom karbon sebagai satu homolog. Dari jumlah atom
karbon yang terikat maka dapat disusun tata nama sistematis senyawa
karbon, Di antara hidrokarbon sederhana adalah homolog alkana, yaitu
metana (1C), etana (2C), propana (3C), butana (4C), pentana (5C),
heksana (6C), dan seterusnya. Dari senyawa hidrokarbon ini terdapat
senyawa turunan-turunannya sebagai satu famili, seperti alkena (memiliki
ikatan rangkap 2) dan alkuna (memiliki ikatan rangkap 3). Senyawa lain
sebagai turunan hidrokarbon adalah senyawa yang memiliki gugus
fungsional yang membentuk famili, seperti familil senyawa alkohol
(R-OH), senyawa eter (R-O-R), aldehida / karbonil (R-CHO), keton (R●C=O●R) asam karboksilat (R-COOH), amin (-NH₂), dan halogen (R-X). Contoh gugus fungsional dan contoh senyawanya.
Pembahasan
kimia organik juga mencakup reaksi-reaksi kimia yang dapat terjadi pada
senyawa organik. Umumnya, reaksi kimia melibatkan ikatan rangkap dan
gugus-gugus fungsional. Di antara reaksi kimia pada senyawa organik yang
penting adalah reaksi substitusi, adisi, oksidasi, dan eliminasi.
Sebagai contoh, reaksi substitusi antara asam lemak (R-COOH) dengan NaOH
membentuk senyawa garam asam lemak (R-COONa). Hidrogenasi asam oleat (C
18:1) dengan hidrogen membentuk asam stearat (C 18:0) adalah contoh
reaksi adisi, sedangkan reaksi sebaliknya adalah reaksi eliminasi.
Reaksi-reaksi tersebut juga dapat menjelaskan mekanisme reaksi
polimerisasi pembentukan protein dan polisakarida, oksidasi lemak,
reaksi Maillard, hidrolisis lemak, serta oksidasi vitamin C ynag banyak
terjadi dalam pangan selama proses pengolahan atau penyimpanan.
Kimia Fisik
Kimia fisik membahas transformasi materi, diantaranya mencakup termodinamika, kinetika kimia, dan mekanika kuantum. Ilmu termodinamika diantaranya membahas bentuk energi (panas, kerja, dan entalpi) yang terjadi selama reaksi kimia dan bagaimana cara mengukur energi tersebut. Kinetika kimia membahas laju reaksi kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti suhu, pH, aktivitas air, kekuatan ion, katalis/enzim, dan sebagainya. Sebagai contoh, pengaruh suhu terhadap laju reaksi Maillard atau reaksi oksidasi lemak, dapat dijelaskan dengan menggunakan teori Arrhenius.Kimia Anorganik
Kimia
anorganik membahas zat selain senyawa karbon yang meliputi senyawa
logam, non-logam, atau metaloid yang terdapat dalam tabel periodik
unsur. Pembahasan mencakup ikatan kimia senyawa anorganik (struktur
Lewis, ikatan ion, ikatan kovalen tunggal/rangkap, ikatan hidrogen,
ikatan koordinat, dan sifat elektronegativitas), bentuk molekul (linier,
tigonal planar, tetrahedral, trigonal bipiramidal, atau oktahedral),
teori valensi, dan teori orbital molekul. Pengetahuan kimia anorganik
ini penting pada saat membahas struktur kimia komponene pangan,
reaksi-reaksi kimia yang melibatkan komponen non-anorganik dan
sebagainya.
No comments:
Post a Comment
Tinggalkan catatan.
Mari berbagi......